kyai

kyai

Sabtu, 29 November 2014

Materi seni budaya kelas x

BAB 1
Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan
A.      Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan
1.       Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan
menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif  yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
                Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a.       Nilai Bentuk
Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
b.      Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.
2.       Apresiasi Karya Seni Rupa
a.       Pendekatan mimetik
Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.
b.      Pendekatan Ekspresif
Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.
c.       Pendekatan Struktural
Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.
d.      Pendekatan Semiotik
Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.
3.       Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
a.       Pakaian
b.      Perhiasan
c.       Senjata
d.      Topeng dan wayang
e.      Kemasan
f.        Alat transportasi
g.       Bangunan
h.      Peralatan rumah tangga
i.         Benda ritual
j.        Alat musik
B.      Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
1.       Kritik Seni
Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.
        Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain:
a.       Pemaparan
b.      Uraian kebetulan (formal)
c.       Penafsiran arti atau makna
d.      Penilaian
Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:
a.       Kritik Jurnalistik
b.      Kritik ilmiah
c.       Kritik Populer
d.      Kritik Pedagogik
C.      Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan
1.       Seni Keramik
Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.
2.       Jenis Keramik
Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya.
a.       Gerabah lunak atau earthenware
b.      Jenis stoneware
c.       Porselen atau porcelain
3.       Media dan Teknik Seni Keramik
Teknik membuat keramik terdiri atas:
a.       Dipijit atau pinching
b.      Paduan bilahan/irisan atau slabbing
c.       Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling
d.      Dicetak tekan atau molding
e.      Dicor atau casting
D.      Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa
1.       Tujuan dan Fungsi Pameran
a.       Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi
b.      Sebagai sarana edukasi
c.       Sebagai sarana rekreasi
d.      Sebagai sarana prestasi
2.       Waktu Penyelenggaraan pameran
a.       Pameran rutin
b.      Pameran incidental
3.       Tempat Penyelenggaraan Pameran
a.       Pameran di dalam ruangan (indoor exhibition)
b.      Pameran di luar ruangan (outdoor exhibition)
4.       Penyelenggara pameran
a.       Menentukan tema pameran
b.      Menentukan rencana kegiatan
c.       Menyusun program pameran
5.       Lingkup pameran
6.       Jenis pameran
E.       Menata Pameran karya Seni Rupa
1.       Tata letak karya (display)
2.       Tata cahaya (lighting)

3.       Sirkulasi pengunjung
BAB 2
APRESIASI KARYA MUSIK NONTRADISIONAL
A.      Fungsi dan Latar Belakang Musik Nontradisional dalam Konteks Budaya
1.       Sejarah Perkembangan Musik
Berkembangnya peradaban, budaya, dan ilmu pengetahuan telah mendorong terciptanya berbagai jenis alat musik yang ada diseluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan. Misalnya bahan-bahan yang ada di sekitar, seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan, sampai bahan olahan manusia, perunggu, metal, besi, dan baja. Tidak heran jika anda mengenal berbagai jenis alat tiup mancanegara misalnya flute, clarinet, oboe, englishorn, horn, saxophone, rekorder, dan tuba. Selain itu, terdapat pula alat music perkusi lainnya seperti piano, marimba, dan pauken.
Sejalan dengan penemuan alat-alat tersebut, sekaligus membawa perubahan estetika atau keindahan bermusik dari masa ke masa, mulai dari jenis music untuk ritual keagamaan, music istana, music folklore, music sebagai seni otonom, music hiburan, maupun jenis music yang serius.
1.       Berbagai Jenis Musik Nontradisional
Ada music elektronis (Stockhausen, varesse, eimert, dan schaeffer), music serialis (luigi nono, piere Boulez,dan Olivier Messian), music eksperimental ( john Cage, M. Feldman, dan earle Brown), music minimalis (Philip glass, steve reich, T. riley, dan La Monte You), world music (Berent, Bubi Chen, kitaro, dan George Winston), termasukperkembangan music jazz (Duke Ellington, C. parker, Miles Davis, dan Bill Evans) dan music pop/rock (the Beatles, Jimi Hendrix, Pink Floyd, dan Queen).
Music adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat mengomunikasikan telinga, perasaan, dan suasana hati.
2.       Fungsi Musik Nontradisional
Fungsi music nontradisional:
a.       Implementasi perkembangan teknologi maupun budaya
b.      Tindak lanjut dari music yang pernah berkembang sebelumnya
c.       Suatu fenomena budaya, yang mendapat pengaruh globalisasi
d.      Hasil akulturasi penciptaan music dan berbagai hal kemajuan ilmu pengetahuan
Fungsi music kontenporer
a.       Mengembangkan jenis music baru, baik yang berakar pada tradisi atau tidak
b.      Akulturasi gaya bermusik para komponen
c.       Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika music
d.      Suatu fenomena bahwa semua sumber bungi bisa menjadi music
B.      Mengungkapkan Pengalaman Musikal dari hasil pengamatan
1.       Observasi pada Pergelaran Musik Nontradisional
Untuk memahami unsure-unsur estetis dan etika music yang terkandung dalam music nontradisional terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu:
a.       Apresiasi
b.      Pengalaman memainkan karya music oleh sendiri
c.       Pengalaman menciptakan music berdasarkan pengalaman musical.
2.       Mengungkapkan Unsur- Unsur Estetis Karya Musik Nontradisional
a.       Karakteristik atau keunikan karya music
1)      Ditemukan berbagai teknikn permainan alat yang mampu menghasilkan bunyi biasa menjadi lebih bagus dan bahkan dapat menemukan warna-warna suara lain diluar hal yang biasa.
2)      Terciptanya jenis dan karaktristik peralatan music yang baru.
b.      Susunan nada yang digunakan
Pengembangan gaya-gaya nada pentatonis, diatonic, dan keunikan cara menggunakan kedua tangga nada tsb.
c.       Menjelaskan Isi Lagu Kedalam Bahasa Indonesia
Tema-tema lagu diantaranya:
1)      Perjuangan
2)      Social
3)      Agama
4)      Pendidikan
5)      Kasih sayang
C.      Apresiasi Karakteristik dan NIlai-Nilai Musik Nontradisional Secara Luas
1.       Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya music hasil pengamatan
a.       Nilai ritual
b.      Nilai kekayaan intelektual
c.       Niali ekonomi
d.      Nilai social
e.      Nilai humanistic
Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musical dalam karya music, yaitu:
a.       Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar music lainnya
b.      Pengolaan waktu dan diam di dalam music
c.       Aspek harmonisasi
d.      Kedinamisn karya
e.      Aspek instrumentasi dan struktur komposisi
2.       Keunikan Karya Musik Nontradisional Mancaegara
a.       Musik serialis
b.      Musik elektronis
c.       Musik minimalis
d.      Orkes
e.      Musik pop dan  Musik Rock
f.        Music eksperimental
g.       Jazz
Contoh lain:
a.       Music Gregorian
b.      Music Renaissance
c.       Music Barok
d.      Musik klasik
e.      Musik Romantik
f.        Musik Impresionisme
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar