kyai

kyai

Minggu, 30 November 2014

materi sejarah indonesia kelas x

                                                     SISTEM TANAM PAKSA
Sistem Tanam Paksa terjadi antara kisaran tahun 1830 sampai dengan 1870 Masehi. Pada tahun 1830, Belanda mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan oleh perang Dipenogoro (1825-1830), disusul kemudian dengan Perang Belgia (1830-1831). Untuk mengatasi kesulitan ini, biaya operasional negeri Belanda beserta program kolonialismenya kemudian dibebankan di atas pundak masyarakat Indonesia oleh Gubernur Jenderal van den Bosch melalui sistem cultuurstetsel (Tanam Paksa). Ia memastikan bahwa untuk memperoleh keuntungan harus diterapkan kembali penyerahan paksa yang telah dipraktikan VOC. Namun, bukan dalam bentuk uang nelainkan berupa tenaga kerja untuk menanam tanaman yang laris di pasaran Eropa, seperti kopi, teh, tebu, indigo dan nila.
Pada tanggal 17 Januari 1832, van den Bosch diangkat sebagai Komisaris Jenderal sehingga kekuasaanya semakin besar dan tiada oposisi baginya dalam menjalankan sistem Tanam Paksa. Dasar-dasar Tanam Paksa pun di undang-undangkan empat tahun kemudian dalam Staatblad No. 2 tahun 1834. Ketentuan pokoknya adalah sebagai berikut :
  1. Penyerahan sebagian tanah oleh penduduk untuk ditanami tanaman perdagangan yang laku di pasaran Eropa melalui perjanjian.
  2. Tanah yang harus diserahkan seluas seperlima dari jumlah tanah pertanian satu desa.
  3. Pekerjaan tersebut tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam padi.
  4. Tanah yang dipergunakan bagi tanaman perdagangan dibebaskan dari pajak.
  5. Apabila harga tanaman perdagangan lebih besar dari pajak, kelebihannya akan diserahkan kepada penduduk.
  6. Kerugian yang bukan karena kesalahan petani akan ditanggung pemerintah.
  7. Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian harus menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah selama 66 hari atau seperlima tahun.

materi ski kelas x

Berdirinya Kerajaan Shafawi, Rakyat Dipaksa Menjadi Syiah

Sebelum Daulah Syiah Shafawi berkuasa di Iran, wilayah tersebut dikuasai oleh orang-orang Mongol Dinasti Ilkhan. Madzhab resmi negeri ini adalah Ahlussunnah namun sudah terkontaminasi dengan paham tasawwuf.
Pada masa Shafiyuddin Ishaq, situasi politik di Iran dan sekitarnya dalam kondisi tidak stabil, rakyat merasa tidak puas terhadap pemerintahnya, perbuatan keji tersebar di kalangan penguasa, dll. Syiah membaca hal ini sebagai peluang mereka. Pada awalnya Syiah hanya sebagai gerakan keagamaan, namun pada masa al-Junaid –cucu Shafiyuddin Ishaq- gerakan madzhab ini berubah menjadi gerakan politik dan Sultan Haidar menetapkan bahwa nasab keluarga Shafawi bersambung dengan Musa bin Ja’far al-Kazhim (Tarikh ad-Daulah ash-Shafawiyah fi Iran, Hal: 38).
Deklarasi Syiah sebagai gerakan politik atau pengakuan masuknya kader Syiah dalam ranah politik bertujuan untuk memperluas pengaruh mereka dan sebagai sinyal perlawanan terhadap Dinasti Ilkhan yang mulai sakit. Gerakan perlawanan mereka dimulai pada masa Fairuz Syah yang memimpin revolusi perlawanan terhadap Ilkhan dan puncaknya dicapai pada masa Syah Ismail ash-Shafawi dengan berdirinya Daulah Syiah ash-Shafawi tahun 1501. Saat itulah madzhab resmi Iran berganti menjadi Syiah, dan rakyat dipaksa untuk memeluk pemahaman ini. Syah Ismail tidak peduli bahwa mayoritas rakyatnya adalah orang-orang berpaham Ahlussunnah. Ia mengerahkan seluruh kemampuan dan pengaruhnya untuk memaksa warga beralih madzhab menjadi Syiah.
Tidak berhenti memberlakukan kebijakan tersebut di dalam negerinya, Syah Ismail juga berupaya menyebarkan paham Syiah di Daulah Ahlussunnah seperti Daulah Utsmaniyah. Masyarakat Utsmani menolak keras ajaran Syiah yang pokok pemikirannya adalah mengkafirkan para sahabat Nabi, melaknat generasi awal Islam, meyakini adanya perubahan di dalam Alquran, dll. Ketika Syah Ismail memasuki wilayah Irak, ia membunuhi umat Islam Ahlussunnah, menghancurkan masjid-masjid, dan merusak pekuburan.
Pemimpin Utsmaniyah, Sultan Salim, menanggapi serius upaya yang dilakukan oleh Syah Ismail terhadap rakyatnya. Pada tahun 920 H/1514 M, Sultan Salim membuat keputusan resmi tentang bahaya pemerintah Iran ash-Shafawi. Ia memperingatkan para ulama, para pejabat, dan rakyatnya bahwa Iran dengan pemerintah mereka ash-Shafawi adalah bahaya nyata, tidak hanya bagi Turki Utsmani bahkan bagi masyarakat Islam secara keseluruhan. Atas masukan dari para ulama, Sultan Salim mengumumkan jihad melawan Daulah Shafawiyah. Sultan Salim memerintahkan agar para simpatisan dan pengikut Kerajaan Shafawi yang berada di wilayahnya ditangkap dan bagi mereka yang melakukan pelanggaran berat dijatuhi sangsi hukuman mati (Juhud al-Utsmaniyin li Inqadz al-Andalus).

Persekutuan Daulah Shafawiyah dengan Pasukan Salib Melawan Umat Islam

Peperangan antara Daulah Syiah Shafawi dengan umat Islam yang diwakili Turki Utsmani pun benar-benar terjadi. Sadar bahwa Turki Utsmani begitu besar untuk ditaklukkan, ash-Shafawi menjalin sekutu dengan orang-orang kafir Eropa yakni orang Kristen Portugal kemudian Kerajaan Inggris. Di antara poin kesepatakan kedua kelompok ini adalah Portugal membantu Shafawi dalam perang terhadap Bahrain, Qathif, dan Turki Utsmani.
Panglima Portugal, Alfonso de Albuquerque, mengatakan, “Saya sangat menghormati kalian atas apa yang kalian lakukan terhadap orang-orang Nasrani di negeri kalian. Sebagai balas jasa, saya persiapkan armada dan tentara saya untuk kalian dalam menghadapi Turki Utsmani di India. Jika kalian juga ingin menyerang negeri-negeri Arab atau Mekah, saya pastikan pasukan Portugal ada di sisi kalian, baik itu di Laut Merah, Teluk Aden, Bahrain, Qathif, atau di Bashrah, Syah Ismail akan melihat saya di Pantai Persia dan saya akan melakukan apa yang dia inginkan.” (Qira-ah Jadidah di Tarikh al-Utsmaniyin).
Tawaran kerja sama Portugal ini bukanlah sesuatu yang tanpa pamrih, mereka menginginkan membangun sebuah pangkalan di Teluk Arab. Bantuan kerja sama militer ini juga menjanjikan pembagian wilayah taklukkan; Shafawi mendapatkan Mesir dan Portugal diiming-imingi dengan tanah Palestina (Qira-ah Jadidah di Tarikh al-Utsmaniyin). Pasukan Salib Portugal mengtahui, bekerja sama dengan negeri-negeri muslim Teluk atau mengadakan kontak senjata dengan mereka akan berbuah kegagalan terhadap misi mereka. Shafawi adalah pilihan tepat bagi mereka untuk masuk memuluskan misi mereka di dunia Arab.
Selain bekerjasama dengan Portugal, Shafawi juga menjalin hubungan dengan Kerajaan Inggris untuk memerangi umat Islam di Irak. Di Irak mereka membunuh 7000 warga Ahlussunnah dari Suku Kurdi, melarang mereka menunaikan ibadah haji ke Mekah, dan memaksa umat Islam di sana untuk berhaji ke Kota Masyhad, Iran, kota yang mereka yakini tempat kelahiran imam mereka, Imam Ali bin Musa ar-Ridha.
Inilah fakta yang terjadi, dibalik slogan-slogan persatuan ternyata ada tikaman dari belakang. Di balik kesan pahlawan, Syiah bagaikan serigala yang mengindati domba-domba yang akan dimangsa.

Sabtu, 29 November 2014

materi aswaja

ASWAJ(AHLUL SUNNAH WALJAMAAH)
       Seluruh perilaku umat islam harus senantiasa berada dalam tuntunan agamanya. Tidak ada satupun tingkah manusia baik dalam hubungannya dengan sang pencipta maupun antar sesama yang tidak di atur hokum agama. Dimensi perilaku manusia terbagi menjadi 3 yakni:
 AKIDAH                 SYARIAT               AKHLAK
     Dimensi akidah dianut melalui ilmu tauhid/teologi, dimensi syariat melalui imam fiqih, dan dimensi akhlak melalui ilmu tasawuf. Pada dasr nya islam adalh agama yang satu dan semua ajarannya pun tidak lepas dari 3 dimensi manusia di atas, namun bagaimana ilmu yang mengatur 3 dimensi tersebut berkembang dan dijadikan dalam sehari-hari justru menjadikan umat islam terpecah menjadi beberapa golongan salah satunya adalah ASWAJA
DEFINISI ASWAJA
   SECARA ETIMOLOGI (BAHASA) ASWAJA terdiri dari 3 kata, yakni:
Ahli:pengikut madzhab/aliran
Sunnah: jalan/ajaran nabi Muhammad SAW
Jama’ah: golongan/kelompok/persatuan orang yang mengikuti nabi
      Sedangkan secara terminology(makna) ASWAJA berarti orang-orang yang mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagaimana tersebut islam dalam perkembangan terpecah menjadi dalam beberapa kelompok/aliran dalam satu hadist nabi dinyatakan bahwa islam terpecah menjadi 73 golongan/aliran namun diantar  beberpa kelompok tersebut  kelompok yang paling besar adalah Ahli Sunnah Waljamaah.
تَفَرق امتى على ثلاث ؤسبعىن فى قة كلها
 في النارالاواحدةهيملناعليهواصبحاسى
Artinya: umatku akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya akan masuk neraka kecuali yaitu = (kelompok orang-orang yang mengikuti jalanku dan para sahabatku)
Sopan santun dan tatakrama
Tata : adat,aturan,norma
Karma : sopan santun,tindakan,kelakuan
Akal       iman       Tauhid/aqidah/teologi
Tubuh/jasamani       isalam/fiqih/syari’at/hokum islam
Rohani/jiwa        ihsan : tasawuf
      Seiring perjalanan waktu ASWAJA  kemudian menjadi nama madzhab/aliran keagamaan sdangkan penganutASWAJA tersebut sunni adapun kelompok lain diluar ASWAJA diantaranya syi’ah,wahabi,mu’tazilah,ahmadiah d.l.s.
     Ajaran aswaja mencakup 3 aspek kehidupan manusia diatas  yaitu ajaran bidang aqidah,syariat,dan tasawuf.
     Pada dasarnya secara umum ajaran ASWAJA bersumber dari Allah SWT (Al-Qur’an) dan sunnah nabi (hadist) dan secara khusus ajaran ASWAJA pada masing-masing bidang disandarkan pada ulama’-ulama’ tertentu yakni:
Ø  Bidang aqidah/teologi/aqidah
     ajaran aswaja pada bidang tauhid mengikuti ajaran yang di sampaikan oleh imam AL-MATURIDI dan imam AL-ASY’ARI
Ø  Bidang Syari’at/fiqih
    Aswaja dalam bidang fiqih petunjuk pada ajaran 4 Imam yaitu: Imam HANAFI,Imam MALIKI,Imam SYAFI’I,dan Imam HAMBALI
Ø  Bidang tasawuf/akhlak
    Pada bidang tasawuf/akhlak ASWAJA berpedoman pada ajaran Imam AL-GHOZALI,Imam JANAD AL-BAGHDADI
     Pada hari ini ASWAJA menjadi kelompok yang di anut oleh mayoritas umat islam ia menjadi kelompok yang terbusur yang pengikutnya terbesar di berbagai penjuru belahan dunia di Indonesia ajaran ASWAJA di jalankan oleh organisasi agama terbesar yakni NAHDALATUL ULAMA’(NU)

Materi pemograman web

PENGERTIAN PEMROGRAMAN WEB

Pemrograman web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan web. Pemrograman yang dalam bahasa English adalah programming dan diartikan proses, cara, perbuatan program.

Definisi Web : jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui protokol transfer hypertext.




Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW (world wide web), World Wide Web adalah layanan internet yang paling populer saat ini internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW . WWW adalah halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya (hyperlink) yang membentuk samudra belantara informasi . WWW berjalan dengan protokol HyperText Transfer Protokol (HTTP). Halaman Web merupakan file teks murni (plain text) yang berisi sintaks-sintaks HTML yang dapat dibuka/ dilihat/ diterjemahkan dengan Internet Browser . Sintaks HTML mampu memuat konten text, gambar, audio, video dan animasi. Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada lanyanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, ini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi binsin (commerce) (Betha Sidik,Ir, Pemrograman web dengan HTML, Informatika Bandung, 2005) Banyak keuntungan yang diberikan oleh Aplikasi berbasis Web dari pada aplikasi berbasis destop, sehingga aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan :
Akses informasi mudah,
  1. Baris isi
Setup server lebih mudah
  1. Baris isi
Informasi mudah didistribusikan
  1. Baris isi
Bebas platform, informasi dapat di sajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan
  1. Baris isi

Materi seni budaya kelas x

BAB 1
Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan
A.      Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan
1.       Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan
menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif  yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
                Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a.       Nilai Bentuk
Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
b.      Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.
2.       Apresiasi Karya Seni Rupa
a.       Pendekatan mimetik
Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.
b.      Pendekatan Ekspresif
Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.
c.       Pendekatan Struktural
Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.
d.      Pendekatan Semiotik
Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.
3.       Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
a.       Pakaian
b.      Perhiasan
c.       Senjata
d.      Topeng dan wayang
e.      Kemasan
f.        Alat transportasi
g.       Bangunan
h.      Peralatan rumah tangga
i.         Benda ritual
j.        Alat musik
B.      Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
1.       Kritik Seni
Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.
        Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain:
a.       Pemaparan
b.      Uraian kebetulan (formal)
c.       Penafsiran arti atau makna
d.      Penilaian
Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:
a.       Kritik Jurnalistik
b.      Kritik ilmiah
c.       Kritik Populer
d.      Kritik Pedagogik
C.      Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan
1.       Seni Keramik
Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.
2.       Jenis Keramik
Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya.
a.       Gerabah lunak atau earthenware
b.      Jenis stoneware
c.       Porselen atau porcelain
3.       Media dan Teknik Seni Keramik
Teknik membuat keramik terdiri atas:
a.       Dipijit atau pinching
b.      Paduan bilahan/irisan atau slabbing
c.       Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling
d.      Dicetak tekan atau molding
e.      Dicor atau casting
D.      Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa
1.       Tujuan dan Fungsi Pameran
a.       Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi
b.      Sebagai sarana edukasi
c.       Sebagai sarana rekreasi
d.      Sebagai sarana prestasi
2.       Waktu Penyelenggaraan pameran
a.       Pameran rutin
b.      Pameran incidental
3.       Tempat Penyelenggaraan Pameran
a.       Pameran di dalam ruangan (indoor exhibition)
b.      Pameran di luar ruangan (outdoor exhibition)
4.       Penyelenggara pameran
a.       Menentukan tema pameran
b.      Menentukan rencana kegiatan
c.       Menyusun program pameran
5.       Lingkup pameran
6.       Jenis pameran
E.       Menata Pameran karya Seni Rupa
1.       Tata letak karya (display)
2.       Tata cahaya (lighting)

3.       Sirkulasi pengunjung
BAB 2
APRESIASI KARYA MUSIK NONTRADISIONAL
A.      Fungsi dan Latar Belakang Musik Nontradisional dalam Konteks Budaya
1.       Sejarah Perkembangan Musik
Berkembangnya peradaban, budaya, dan ilmu pengetahuan telah mendorong terciptanya berbagai jenis alat musik yang ada diseluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan. Misalnya bahan-bahan yang ada di sekitar, seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan, sampai bahan olahan manusia, perunggu, metal, besi, dan baja. Tidak heran jika anda mengenal berbagai jenis alat tiup mancanegara misalnya flute, clarinet, oboe, englishorn, horn, saxophone, rekorder, dan tuba. Selain itu, terdapat pula alat music perkusi lainnya seperti piano, marimba, dan pauken.
Sejalan dengan penemuan alat-alat tersebut, sekaligus membawa perubahan estetika atau keindahan bermusik dari masa ke masa, mulai dari jenis music untuk ritual keagamaan, music istana, music folklore, music sebagai seni otonom, music hiburan, maupun jenis music yang serius.
1.       Berbagai Jenis Musik Nontradisional
Ada music elektronis (Stockhausen, varesse, eimert, dan schaeffer), music serialis (luigi nono, piere Boulez,dan Olivier Messian), music eksperimental ( john Cage, M. Feldman, dan earle Brown), music minimalis (Philip glass, steve reich, T. riley, dan La Monte You), world music (Berent, Bubi Chen, kitaro, dan George Winston), termasukperkembangan music jazz (Duke Ellington, C. parker, Miles Davis, dan Bill Evans) dan music pop/rock (the Beatles, Jimi Hendrix, Pink Floyd, dan Queen).
Music adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat mengomunikasikan telinga, perasaan, dan suasana hati.
2.       Fungsi Musik Nontradisional
Fungsi music nontradisional:
a.       Implementasi perkembangan teknologi maupun budaya
b.      Tindak lanjut dari music yang pernah berkembang sebelumnya
c.       Suatu fenomena budaya, yang mendapat pengaruh globalisasi
d.      Hasil akulturasi penciptaan music dan berbagai hal kemajuan ilmu pengetahuan
Fungsi music kontenporer
a.       Mengembangkan jenis music baru, baik yang berakar pada tradisi atau tidak
b.      Akulturasi gaya bermusik para komponen
c.       Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika music
d.      Suatu fenomena bahwa semua sumber bungi bisa menjadi music
B.      Mengungkapkan Pengalaman Musikal dari hasil pengamatan
1.       Observasi pada Pergelaran Musik Nontradisional
Untuk memahami unsure-unsur estetis dan etika music yang terkandung dalam music nontradisional terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu:
a.       Apresiasi
b.      Pengalaman memainkan karya music oleh sendiri
c.       Pengalaman menciptakan music berdasarkan pengalaman musical.
2.       Mengungkapkan Unsur- Unsur Estetis Karya Musik Nontradisional
a.       Karakteristik atau keunikan karya music
1)      Ditemukan berbagai teknikn permainan alat yang mampu menghasilkan bunyi biasa menjadi lebih bagus dan bahkan dapat menemukan warna-warna suara lain diluar hal yang biasa.
2)      Terciptanya jenis dan karaktristik peralatan music yang baru.
b.      Susunan nada yang digunakan
Pengembangan gaya-gaya nada pentatonis, diatonic, dan keunikan cara menggunakan kedua tangga nada tsb.
c.       Menjelaskan Isi Lagu Kedalam Bahasa Indonesia
Tema-tema lagu diantaranya:
1)      Perjuangan
2)      Social
3)      Agama
4)      Pendidikan
5)      Kasih sayang
C.      Apresiasi Karakteristik dan NIlai-Nilai Musik Nontradisional Secara Luas
1.       Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya music hasil pengamatan
a.       Nilai ritual
b.      Nilai kekayaan intelektual
c.       Niali ekonomi
d.      Nilai social
e.      Nilai humanistic
Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musical dalam karya music, yaitu:
a.       Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar music lainnya
b.      Pengolaan waktu dan diam di dalam music
c.       Aspek harmonisasi
d.      Kedinamisn karya
e.      Aspek instrumentasi dan struktur komposisi
2.       Keunikan Karya Musik Nontradisional Mancaegara
a.       Musik serialis
b.      Musik elektronis
c.       Musik minimalis
d.      Orkes
e.      Musik pop dan  Musik Rock
f.        Music eksperimental
g.       Jazz
Contoh lain:
a.       Music Gregorian
b.      Music Renaissance
c.       Music Barok
d.      Musik klasik
e.      Musik Romantik
f.        Musik Impresionisme
 

Materi PKN kelas x

Bentuk dan Kedaulatan Negara

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar hukum, UUD 1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan hukum diatas segala hukum (staats fundamental norm). Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam pembuatannya tidak boleh beretentangan dan harus mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, sebab UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di bawah Pancasila.


UUD 1945 dalam proses pelaksanaannya tidak bersifat sattis/absolut. UUD 1945 dapat diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan negara. Bahkan soal perubahan UUD ini sudah tertuang sendiri pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 37.
Menurut A.A Struycken proses lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi negara sudah dimulai sejak sebelum proklamasi kemerdekaan R.I. pada 29 april 1945, indonesia mendesak jepang untuk membentuk badan yang bertugas menyelidiki kemungkinan pemberian kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia sempat mengalami pergantian konstitusi negara. Indonesia pernah menjadi negara republik indonesia serikat antara 27 desember hingga 17 agustus 1950. Pada masa tersebut, konstitusi yang berlaku yaitu konstitusi RIS. Sementara itu, antara 17 agustus 1950- 5 juli 1959, konstitusi yang berlaku di indonesia adalah UUDS 1950. Setelah dekrit presiden pada 5 juli 59’, indonesia kembali ke konstitusi semula, yaitu UUD 1945 hingga sekarang.

Istilah konstitusi berasal dari bahasa prancis, yaitu constitier, yang berarti membentuk. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa menerjemahkan constitution(dari bahasa inggris) menjadi undang-undang dasar(UUD).

UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
BENTUK
DAN
KEDAULATAN NKRI

Menurut teori modern, bentuk negara saat ini dibedakn menjadi dua, yaitu negara kesatuan (unitaris) dan negara serikat (federalis).
Bentuk Negara Indonesia
Periode 17 Agustus 1950 – sekarang
Negara serikat dirasakan kurang cocok bagi Indonesia. Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, agama, pulau-pulau, bahasa daerah, dan kemajemukan yang tinggi mengakibatkan resiko perpecahan tinggi. Dan kesulitan pemerintah federal mengatur negara bagian, membuat negara bagian cenderung ingin melepaskan diri dari RIS.

Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 [RIS] (Bentuk Negara Serikat)
Dalam periode ini bentuk negara Republik Indonesia berubah menjadi negara serikat. Sebetulnya bukan kehendak bangsa Indonesia untuk memakai bentuk negara dan sistem pemerintahan, politik, dan administrasi negara seperti ini, namun keadaan yang memaksa demikian.

Periode 18 Agustus – 27 Desember 1949 (Bentuk Negara Kesatuan)
Dalam masa ini bentuk negara sesuai dengan UUD45 yaitu kesatuan dan bentuk pemerintahannya republik

Isi pokok UUD NRI 1945 tentang Bentuk Negara

Tentang bentuk negara Indonesia ini dinyatakan dalam pasal 1 Ayat (1) UUD NRI 1945, yaitu negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.


Sistem Pemerintahan NRI
Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi Sistem Pemerintahan Sentralisasi, Sistem Pemerintahan Desentralisasi, Sistem Pemerintahan Presidensial, dan Sistem Pemerintahan Parlementer.
Kelebihan Sistem Sentralisasi :
- Keseragaman peraturan di semua wilayah
- Kesederhanaan Hukum
- Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai kebutuhan.


Kelemahan Sistem Sentralisasi :
- Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja pemerintahan
- Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan di daerah

Sistem Pemerintahan
Sentralisasi
Sistem Pemerintahan
Desentrlisasi
Kelebihan Sistem Desentralisasi
- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat
- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah

Kelebihan Sistem Desentralisasi
- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat
- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah

Materi Fisika kelas x


Fisika SMA Kelas X : Pengukuran

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan satuan. Di dalam fisika, segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut dengan besaran. Sebagai contoh, kesetiaan dan kebaikan dapat diukur, tetapi tidak dapat dinyatakan dengan angka, sehingga kesetiaan dan kebaikan bukan besaran fisika. Nilai suatu besaran dinyatakan dalam sebuah satuan yang dituliskan mengikuti nilai besaran tersebut. Sebagai contoh dalam sebuah pengukuran massa badan siswa Kelas 1 SMK 1 Mojopahit didapatkan bahwa siswa terbesar adalah 170 kilogram dan yang teringan adalah 35 kilogram. Angka 170 dan 35 disebut nilai besaran, sedangkan kilogram disebut satuan.

Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran
Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian artinya, tidak ada jaminan bahwa pengukuran ulang akan memberikan hasil yang tepat sama. Ada tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian  engukuran, yaitu:
  1. Ketidakpastian Sistematik ;  Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat  pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:
  2. Ketidakpastian Alat ; Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya, kuat arus listrik yang melewati suatu hambatan listrik sebenarnya 1,0 ampere, tetapi bila diukur menggunakan suatu ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 ampere. Karena selalu ada penyimpangan yang sama, maka dikatakan bahwa ampermeter itu memberikan ketidakpastian sistematik sebesar 0,2 ampere.Untuk mengatasi ketidakpastian tersebut, alat harus dikalibrasi setiap akan digunakan.
Kesalahan Nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga menyebabkan ketidakpastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.
Waktu Respon Yang Tidak Tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getaran suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang diukur sering tidak tepat karena pengukur terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.

Kondisi Yang Tidak Sesuai
Ketidakpastian pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai penguatan transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperolehtentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi objek yang diukur maupun alat pengukurnya.

Ketidakpastian Random (Acak)
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat
dan acak hingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya:
  • Fluktuasi pada besaran listrik seperti tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan terus menerus secara cepat dan acak). Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik. 
  • Getaran landasan. Alat yang sangat peka (misalnya seismograf) akan melahirkan ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya.Radiasi latar belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian random.
  • Gerak acak molekul udara. Molekul udara selalu bergerak secara acak (gerak Brown), sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus, misalnya mikro-galvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.
3. Ketidakpastian Pengamatan ; Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat.
 Pengukuran 
Gambar 1. 1 Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks. Posisi B yang benar.
Seiring kemajuan teknologi, alat ukur dirancang semakin canggih dan kompleks, sehingga banyak hal yang harus diatur sebelum alat tersebut digunakan. Bila yang mengoperasikan tidak terampil, semakin banyakyang harus diatur semakin besar kemungkinan untuk melakukan kesalahan sehingga memproduksi ketidakpastian yang besar pula. Besarnya ketidakpastian berpotensi menghasilkan produk yang tidak berkualitas, sehingga harus selalu diusahakan untuk memperkecil nilainya, di antaranya dengan kalibrasi, menghindari gangguan luar, dan hati-hati dalam melakukan pengukuran
  
Setiap pengukuran berpotensi menimbulkan ketidakpastian. Ketidakpastian yang besar menggambarkan kalau pengukuran itu tidak baik. Usahakan untuk mengukur sedemikian sehingga ketidakpastian bisa ditekan sekecil-kecilnya.